By.
Moh. Imam Hidayat, S.HI
Berikut ini ada 36 PERTANYAAN yang bisa
kita jadikan bahan untuk muhasabah harian, silahkan dijawab dengan
sejujur-jujurnya karena tidak akan ada yang jadi penilai selain anda sendiri
dan Allah SWT.
ONE
1. Apakah anda setiap hari
selalu shalat shubuh berjamaah di masjid ? (bagi ikhwan)
2. Apakah anda selalu
menjaga shalat yang 5 waktu berjamaah di masjid ? (bagi ikhwan)
3. Apakah anda hari ini
membaca Al-Qur’an?
4. Apakah anda rutin
membaca dzikir setelah selesai melaksanakan shalat wajib?
5. Apakah anda selalu
menjaga shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat wajib?
6. Apakah anda hari ini khusyu’ dalam shalat, menghayati apa yang anda baca?
7. Apakah anda hari ini mengingat
mati dan kubur?
8. Apakah anda hari ini mengingat
hari kiamat, segala peristiwa dan kedahsyatannya?
9. Apakah anda telah
memohon kepada Allah sebanyak 3 kali agar dimasukkan ke dalam syurga?
10. Apakah anda telah meminta
perlindungan kepada Allah sebanyak 3 kali agar diselamatkan dari api
neraka? Karena: “Barang siapa yang memohon syurga kepada Allah sebanyak 3
kali, Syurga berkata, “Wahai Allah! Masukkanlah ia ke dalam syurga”, dan barang
siapa yang meminta perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka
sebanyak 3 kali, Neraka berkata, “Wahai Allah! Selamatkan ia dari api neraka”.”
(Shahih Al-Jami? No.
6151 Jilid 6)
11. Apakah anda hari ini membaca
hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam?
12. Apakah anda pernah berfikir
untuk menjauhi teman-teman yang tidak baik?
13. Apakah anda telah
berusaha untuk menghindari banyak tertawa dan bergurau?
14. Apakah anda hari ini menangis
karena takut kepada Allah?
15. Apakah anda selalu membaca
dzikir pagi dan sore hari?
16. Apakah anda hari ini
telah memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah anda perbuat?
17. Apakah anda telah
memohon kepada Allah dengan benar untuk mati syahid? Karena Rasulullah
shallallahu ?alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang
memohon kepada Allah dengan benar untuk mati syahid, maka Allah akan memberikan
kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat tidurnya.” (HR. Muslim)
18. Apakah anda telah berdo’a kepada Allah agar Ia
menetapkan hati anda di atas agama-Nya?
19. Apakah anda telah mengambil
kesempatan untuk berdo’a kepada Allah di waktu-waktu yang mustajab?
20.
Apakah anda telah membeli buku-buku islam
untuk memahami islam? (Tentu dengan memilih buku-buku yang sesuai dengan
pemahaman yang diikuti oleh para sahabat Nabi, karena banyak juga buku-buku
Islam yang tersebar di pasaran justru merusak pemahaman Islam yang benar).
THREE
21. Apakah anda memintakan
ampun kepada Allah untuk saudara-saudara mukminin dan mukminah? Karena
dengan mendo?akan mereka anda mendapat kebaikan pula. (Shahih Al-Jami? No.
5902)
22. Apakah anda telah memuji
Allah dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat Islam?
23. Apakah anda telah memuji
Allah dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat mata, telinga, hati dan segala
nikmat lainnya?
24. Apakah hari ini anda telah
bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan?
25. Apakah anda dapat
menahan amarah yang disebabkan karena urusan pribadi dan berusaha untuk
marah karena Allah semata?
26. Apakah anda telah
berusaha untuk selalu menjauhkan diri dari sikap sombong dan
membanggakan diri?
27. Apakah anda telah
mengunjungi saudara-saudara seiman dan seagama (ikhlas karena Allah semata)?
28. Apakah anda telah
berdakwah untuk keluarga, saudara-saudara, tetangga, dan siapa saja yang
yang ada hubungannya dengan diri anda?
29. Apakah anda termasuk
orang yang berbakti kepada orang tua?
30. Apakah anda selalu
mengucapkan “Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raaji’uun”. Sesungguhnya kami
kepunyaan Allah dan sesungguhnya kami kembali kepada-Nya” jika anda mendapat musibah dari
Allah? Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hendaklah masing-masing kalian melakukan istirja?
(mengucapkan Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raaji?uun) pada setiap hal meskipun
ketika tali sandalnya putus karena hal itu termasuk musibah.” (Hadits hasan, lihat Shahih Al-Kalimut
Thayyib No. 140)
FOUR
31. Apakah anda hari ini
mengucapkan do’a: “Allahumma Innii A’uudzubika an Usyrikabika wa Anaa A’lam wa
Astaghfiruka Limaa laa A’lam”. Ya allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
menyekutukan-Mu sedangkan aku mengetahui dan aku memohon ampunan-Mu terhadap
apa-apa yang tidak aku ketahui.” (Shahih Al-Jami’ No. 3625). Barang siapa yang mengucapkannya maka Allah akan
menjauhkan darinya dari syirik besar dan syirik kecil.
32. Apakah anda selalu berbuat
baik kepada tetangga?
33. Apakah anda telah membersihkan
hati dari sombong, riya, hasad dan dengki?
34. Apakah anda telah membersihkan
lisan anda dari perkataan dusta, mengumpat, mengadu domba, berdebat kusir
dan berbuat serta berkata yang tidak ada manfaatnya?
35. Apakah anda selalu takut
kepada Allah dalam hal penghasilan, makanan, minuman dan pakaian?
36. Apakah anda selalu
bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya di segala waktu atas
segala dosa dan kesalahan?
FIVE
1.
Bangunlah
segera untuk melaksanakan solat apabila
mendengar azan walau bagaimanapun keadaanmu.
2.
telaah
dan dengarkanlah al- Qur'an, berzikirlah kepada Allah dan
janganlah engkau senang menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tiada
faedahnya.
3. Bersungguh-sungguh untuk berbicara dalam bahasa arab yang fasih. (InsyaAllah, mahirkan bahasa Indonesia dahulu kerana medium dakwah kita yang paling utama di Indonesia ialah umat islam Indonesia. Tetapi harus diingat, bahasa arab juga penting kerana ia adalah bahasa Al Quran)
3. Bersungguh-sungguh untuk berbicara dalam bahasa arab yang fasih. (InsyaAllah, mahirkan bahasa Indonesia dahulu kerana medium dakwah kita yang paling utama di Indonesia ialah umat islam Indonesia. Tetapi harus diingat, bahasa arab juga penting kerana ia adalah bahasa Al Quran)
4.
Jangan
memperbanyak debat dalam percakapan karena
itu tidak akan mendatangkan kebaikan.
5.
Jangan
banyak tertawa karena hati yang selalu berkomunikasi
(berzikir) dengan Allah sifatnya aman dan tenteram.
6.
Jangan suka bergurau karena
umat yang berjihad akan sentiasa berusaha bersungguh-sungguh.
7.
Jangan
mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar,
karena
hal itu akan menganggu dan meyakiti.
8.
Jauhilah
ghibah (mengumpat) atau menyakiti hati
orang lain dalam bentuk apa pun dan janganlah berbicara kecuali yang baik.
9.
Berkenalanlah
dengan setiap saudara yang saudara temui karena asas dakwah kita adalah saling
kenal-mengenal dan berkasih sayang.
10. Pekerjaan utama kita adalah tertumpu
pada waktu yang tersedia, maka tolonglah saudaramu untuk memanfaatkan
waktunya, dan apabila kalian mempunyai keperluan maka sederhanakanlah dan
cepatlah diselesaikan.
SIX
PESAN QUR’ANI SAYYID QUTB (Mualif Tafsir Fi Dzilalil Qur’an):
Kebahagiaan yang sesungguhnya
aku rasakan adalah ketika aku merasa yakin bahwa aku telah meninggalkan sesuatu
yang berharga bagi penerusku. [Sayyid Qutb}
Rasulullah SAW ingin
menciptakan suatu generasi yang bersih jiwanya, bersih otaknya, bersih
konsepsinya, bersih pemikirannya, bersih kejadiannya dari setiap pengaruh lain,
selain dari metode Ilahi yang dikandung oleh Al Qur’an.
Mereka, generasi pertama itu,
memandang Al Qur’an bukan untuk tujuan menambah pengetahuan atau memperluas
pandangan. Bukan untuk tujuan menikmati keindahan sastranya dan menikmati rasa
nikmat yang ditimbulkannya. Tidak ada di antara mereka yang mempelajari Al
Qur’an untuk menambah perbendaharaan ilmu hanya karena ilmu saja. Bukan untuk
menambah perbendaharaannya dalam masalah ilmu pengetahuan dan ilmu fiqh.
Sehingga otaknya menjadi penuh.
Mereka mempelajari Al Qur’an
untuk menerima perintah Allah tentang urusan pribadinya, tentang urusan
golongan dimana ia hidup, tentang persoalan kehidupan yang dihidupinya, ia dan
golongannya. Ia menerima perintah itu untuk segera dilaksanakan setelah
mendengarnya. Persis sebagaimana prajurit di lapangan menerima ‘perintah
harian’nya untuk dilaksanakan segera setelah diterima.
Karena itu, tidak seorang pun
yang minta tambah perintah sebanyak mungkin dalam satu pertemuan saja. Karena
ia merasa hanya akan memperbanyak kewajiban dan tanggung jawab di atas
pundaknya. Ia merasa puas dengan kira-kira sepuluh ayat saja. Dihafal dan
dilaksanakan. Sebagaimana tersebut dalam hadits Ibnu Mas’ud, yang disebutkan
oleh Ibnu Katsir dalam Pendahuluan buku tafsirnya.
Bagaimana
dengan Anda?
______________________ end.
“Akhi muslim, jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan perbuatan nyata, agar engkau mendapat ridla Allah Subhanallahu Wata’ala dan menjadi orang-orang yang beruntung di dunia dan di akherat, Insya Allah.”
“Akhi muslim, jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan perbuatan nyata, agar engkau mendapat ridla Allah Subhanallahu Wata’ala dan menjadi orang-orang yang beruntung di dunia dan di akherat, Insya Allah.”
__________________
Sumber:Zaadul Muslim Al-Yaumi , Syaikh Abdullah bin Jaarullah bin Ibrahim Al-Jaarullah .
Al-Qabru ‘Adzaabuhu wa Na’iimuhu, Syaikh Husain Al-‘Awaisyah
0 komentar:
Posting Komentar